IQNA

Pembakaran Al Qur’an Oleh Ekstrimis Kristen Penghinaan Atas Kedudukan Isa Al Masih as

15:06 - September 22, 2010
Berita ID: 1999549
Tindakan kelompok pembakar Al Qur’an dan penamaan hari pembakaran Al Qur’an sedunia dari kelompok yang menggunakan istilah pendeta Masehi, pada tahapan pertama adalah penghinaan pada kedudukan Nabi Isa As ditengah-tengah kaum muslimin.
Musa Abdul Mukmin seorang intlektual Syiah dan imam jamah Islamic center “Mahfil Zainab” di kota Kurnu, Perancis dalam wawancaranya dengan wartawan IQNA mengatakan hal itu dan menambahkan, bahwa tindakan pembakaran Al Qur’an Al Karim dari kelompok yang mengatas namakan Tuhan Yang Esa adalah tindakan yang sangat disayangkan; dengan memperhatikan nama Nabi Isa dan sayyidah Maryam yang disebutkan didalam Al Qur’an Al Karim secara berurutan lebih banyak dari penyebutan Nabi Muhammad as, adalah penghinaan terhadap firman Allah SWT dan pembakaran Al Qur’an dari kelompok Masehi pada pada tempat pertama penistaan terhadap kehormatan suci Al Masih as.

Dalam kelanjutan pidatonya ketika menjawab pertanyaan akan tugas kaum muslimin dalam menghadapi penghinaan terhadap Al Qur’an Al Karim dari para musuh, menegaskan: sesuai ayat 77 sampai 80 surat Al Waqi’ah: “Sesungguhnya itu adalah Al Qur’an yang mulia, didalamkitab yang terjaga , yang tidak dapat menyentuhnya melainkan orang-orang yang suci” tindakan pembakaran Kitab Allah sama sekali tidak akan berpengaruh dalam menyebar luaskan pesan-pesan Allah SWT, dan ini adalah mu’jizat yang abadi demi berlangsungnya pemberi hidayah kepada manusia.

Musa Abu Mu’min menekankan:mereka yang melakukan perencanaan pembakaran Al Qur’an pasti telah melakukan sebuah tindakan yang tidak difikirkan; bagaimana mungkin para pengikut agama Kristen sebagai sebuah agama penyembah Tuhan bersedia membakar sesama kitab samawi?! Mereka yang telah melakukan tindakan ini sama sekali bukanlah Kristen yang meyakini dengan agamanya, dan hanyalah tinggal namanya saja.

Cendikiawan Syiah yang tinggal di Perancis ini menambahkan: saya pribadi meyakini bahwa dalam menghadapi tindakan tersebut tidaklah harus ditangani dengan kekerasan, kelembutan kaum muslimin dalam menghadapi tindakan ini akan membuat para musuh tidak bisa menjadikan perantara keisengan mereka sebagai senjata yang akan menyerang islam dan sekali lagi menuduhkan kepada muslimin dengan terorisme, menurut saya tindakan pembakaran Al Qur’an Al Karim yang dilakukan segelintir kelompok ekstrimis Kristen sama sekali tidak akan menjadi penghalang untuk kelanjutan dan penyebaran ajaran Islam di masyarakat non muslim.

Imam jamaah Islamic center “mahfil Zainab” pada akhir pembangungan Islamic center mengatakan: pada kesempatan yang akan datang debat yang banyak akan terjadi bertemakan pembangunan Islamic center, sebagai seoang muslim yang saya tahu bahwa membangun masjid adalah hak muslim lainnya, akan tetapi memperhatikan kondisi saya yang tinggal di Perancis, saya tidak mengetahui syarat syarat yang ada di Amerika untuk pembangunan sebuah center, saya tidak dapat mengekspresikan pendapat saya.

658779

captcha